Penyakit Neuroblastoma: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penyakit Neuroblastoma

cris2014.org – Penyakit Neuroblastoma merupakan varian kanker yang berasal dari sel-sel saraf yang masih belum matang atau neuroblast. Kondisi jarang ini dapat muncul secara bawaan sejak lahir dan umumnya mempengaruhi anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun.

Penyakit Neuroblastoma ini mampu menyebar ke berbagai organ tubuh, seperti kelenjar getah bening, sumsum tulang, bahkan hingga hati. Oleh karena itu, pemantauan dan intervensi medis diperlukan untuk mencegah potensi penyebaran sel kanker (metastasis).

Pelajari lebih lanjut mengenai pemicu, tanda-tanda, serta strategi pengobatan neuroblastoma dalam artikel yang tersedia di bawah ini.

Apakah Anda Ingin Mengetahui Penyakit Neuroblastoma?

Penyakit Neuroblastoma adalah suatu kondisi di mana sel-sel kanker tumbuh pada sel-sel saraf yang belum matang (neuroblast). Sebaliknya daripada berkembang menjadi sel saraf, penyakit neuroblastoma menyebabkan neuroblast membentuk tumor ganas.

Neuroblastoma dapat muncul dalam jaringan saraf di berbagai bagian tubuh, termasuk perut, leher, dada, dan bahkan tulang belakang. Meskipun demikian, lokasi yang paling umum untuk neuroblastoma adalah kelenjar adrenal yang terletak di sisi atas ginjal.

Berdasarkan tingkat keparahannya, penyakit neuroblastoma mengalami klasifikasi dalam empat tahap, yaitu:

  • Tahap 1: Kanker masih terlokalisasi di satu organ tubuh dan belum menyebar ke bagian tubuh lainnya. Neuroblastoma tahap 1 umumnya dapat diatasi dengan relatif mudah dan dapat diangkat melalui operasi.
  • Tahap 2: Kanker belum menyebar ke bagian tubuh lain, tetapi tidak dapat sepenuhnya diangkat melalui operasi.
  • Tahap 3: Kanker telah berkembang dan dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya, seperti kelenjar getah bening.
  • Tahap 4: Kanker telah menyebar ke organ tubuh yang lebih jauh.
Baca Juga  Penyakit Kusta Tahu Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Penyakit Neuroblastoma

Penyebab Penyakit Neuroblastoma

Mutasi genetik yang memacu pertumbuhan sel neuroblast secara berlebihan menjadi penyebab utama terbentuknya kanker neuroblastoma. Kelainan genetik ini mendorong sel-sel neuroblast untuk berkembang biak secara tidak terkendali, membentuk massa tumor. Namun, sumber pasti dari mutasi genetik tersebut masih belum dipahami sepenuhnya.

Meskipun demikian, anak-anak yang lahir dengan kelainan kongenital atau memiliki riwayat keluarga yang menderita neuroblastoma memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit langka ini.

Gejala Penyakit Neuroblastoma

Gejala neuroblastoma bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya. Berikut adalah gambaran umum dari gejala yang mungkin muncul:

1. Gejala Penyakit Neuroblastoma pada Perut

Pada kasus neuroblastoma yang mempengaruhi perut, beberapa gejala yang umumnya terjadi meliputi:

  • Nyeri perut.
  • Pembengkakan di daerah perut.
  • Benjolan yang teraba pada perut yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
  • Perubahan pola buang air besar, seperti sembelit atau diare.

2. Gejala Penyakit Neuroblastoma pada Dada

Gejala yang dapat dialami oleh penderita neuroblastoma pada dada mencakup:

  • Nyeri dada.
  • Kesulitan bernapas.
  • Suara napas yang abnormal atau mengi.
  • Perubahan pada kondisi mata, seperti turunnya kelopak mata atau perbedaan ukuran pupil antara mata kanan dan kiri.

Penyakit Neuroblastoma

Gejala Penyakit Neuroblastoma Tambahan

Selain tanda-tanda yang telah disebutkan, individu yang menderita neuroblastoma sering kali juga mengalami gejala tambahan berikut:

  • Timbulnya benjolan di bawah permukaan kulit.
  • Sensasi nyeri pada tulang.
  • Kenaikan suhu tubuh (demam).
  • Penurunan berat badan secara drastis.
  • Merasa mudah lelah.
  • Mata menonjol (proptosis).
  • Daerah sekitar mata mungkin terlihat gelap atau memar.
  • Kulit yang tampak pucat.

Penyakit Neuroblastoma

Diagnosis Penyakit Neuroblastoma

Sebelum memulai perawatan, dokter perlu mengkonfirmasi keberadaan neuroblastoma pada pasien melalui serangkaian prosedur diagnostik. Beberapa langkah diagnostik yang biasanya dilakukan untuk menegakkan diagnosis neuroblastoma adalah sebagai berikut:

  • Pemeriksaan fisik, yang bertujuan untuk mengevaluasi kondisi pasien dan mengidentifikasi tanda-tanda fisik yang mungkin ada.
  • Tes urine atau darah, di mana sampel urine atau darah diambil untuk mendeteksi keberadaan katekolamin dalam tubuh.
  • Tes pencitraan, yang melibatkan penggunaan alat khusus untuk mengidentifikasi massa dan kondisi tumor di berbagai bagian tubuh. Tes pencitraan yang umum digunakan meliputi MRI, CT scan, dan USG.
  • Biopsi, yang melibatkan pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut mengenai sel kanker.
  • Aspirasi sumsum tulang, yang dilakukan jika dicurigai bahwa sel kanker telah menyebar ke sumsum tulang. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang melalui jarum khusus yang dimasukkan melalui tulang pinggul atau punggung bagian bawah.
Baca Juga  Penyakit Kulit: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Perawatan untuk Penyakit Neuroblastoma

Penanganan neuroblastoma akan disesuaikan dengan kondisi serta tingkat keparahan pasien yang bersangkutan. Beberapa prosedur medis yang umum dilakukan dalam penanganan neuroblastoma adalah sebagai berikut:

  • Operasi: Langkah bedah yang bertujuan untuk mengangkat tumor dari tubuh pasien. Tindakan ini biasanya dipertimbangkan jika kanker masih pada tahap awal.
  • Terapi kemoterapi: Penggunaan obat-obatan tertentu yang diberikan melalui injeksi intravena atau melalui mulut. Tujuan dari kemoterapi adalah untuk mengurangi ukuran tumor serta memusnahkan sel-sel kanker.
  • Terapi radioterapi: Prosedur medis yang menggunakan sinar-X untuk merusak sel-sel kanker. Radioterapi sering dilakukan setelah operasi untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker.
  • Imunoterapi: Pendekatan terapi yang bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker.

Apabila anak mengalami gejala seperti diatas ini maka segeralah hubungi tim medis terdekat.