4 Fakta Terupdate Perang: Putin Menggila NATO “Khianati” Ukraina

Perang

Perang Rusia – Ukraina belum usai. Kedua negeri masih terus melancarkan serbuan, dengan Ukraina mulai melanda masuk ke daerah Negara Beruang Merah.

Pertempuran juga makin panas serta masa depan perang dikira masih akan panjang.

Perang

Fakta Terupdate Perang Rusia serta Ukraina

Berikut dibawah ini merupakan pertumbuhan perang antara Rusia serta Ukraina:

1. Negeri NATO Stop Memberikan Senjata ke Ukraina

Polandia berkata grupnya tidak akan memasok persenjataan 368MEGA ke negeri tetangganya, ialah Ukraina. Perihal tersebut disebabkan perselisihan menimpa ekspor pertanian terus menjadi dalam.

Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki berkata kalau pada hari Rabu, kalau pasokan dari Ukraina sudah membuat para petani di negaranya kecewa. Dikenal kalau Polandia pada saat ini jadi salah satu transit dari biji-bijian asal Ukraina sehabis Moskow menarik diri dari perjanjian Laut Gelap.

“Kami tidak akan lagi mentransfer persenjataan ke Ukraina, sebab kami sendiri lagi mempersenjatai Polandia,” ucapnya dalam sosial media X milikinya.

Warsawa sudah jadi salah satu sekutu sangat tiap Kyiv semenjak Rusia melanda Ukraina pada Februari 2022. Polandia sudah menyumbangkan juga bermacam berbagai persenjataan yang diperlukan ke Kyiv, mulai dari Tank Leopard 2 modern sampai pesawat Jet Tempur masa Uni Soviet.

Perselisihan baru-baru ini menimpa ekspor pertanian Ukraina juga sudah mengecam akan perpecahan antara Kyiv dengan Warsawa dan Uni Eropa (UE). Perselisihan ini rusak pada hari Senin, kala Ukraina mengajukan tuntutan hukum pada beberapa negeri, tercantum Polandia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas larangan impor gandum Ukraina.

Baca Juga  10 Daftar Pemain Sepak Bola Dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2023

2. Rusia serta Ukraina Jual Beli Serangan

Ukraina melancarkan serbuan di lapangan terbang militer Saky di Krimea yang diduduki Rusia pada Rabu malam, kata sumber di dinas keamanan Ukraina kepada NBC.

Sumber tersebut, yang memohon buat tidak disebutkan namanya sebab mereka tidak berwenang buat berdialog secara terbuka menimpa pembedahan tersebut, berkata kalau Dinas Keamanan Ukraina serta angkatan laut melancarkan serbuan di lapangan hawa militer Saky di Krimea, yang memunculkan “kehancuran parah.”

Bagi data sumber tersebut, ada 12 pesawat tempur (pesawat tempur Su-24 serta Su-30) di lapangan terbang tersebut, sistem rudal Pantsir serta pangkalan pelatihan operator UAV (kendaraan hawa tidak berawak, ataupun drone).

“Serbuan menghasilkan kehancuran parah pada perlengkapan musuh. Drone digunakan buat mengalahkan musuh, yang membebani sistem pertahanan hawa Rusia, serta setelah itu mereka meluncurkan rudal Neptunus.”

” Para musuh tidak bisa merasa nyaman di semenanjung yang diduduki,” kata sumber tersebut, yang menyiratkan kalau serangan-serangan yang lain akan terjalin di masa depan.

Departemen Pertahanan Rusia berkata pada hari Kamis kalau Kyiv sudah berupaya melanda “objek” di daerah Rusia dengan drone namun berkata grupnya sudah menggagalkan serbuan tersebut. Statement itu tidak mengatakan nama pangkalan hawa Saky (ataupun Saki, sebagaimana dieja Rusia).

Sistem pertahanan hawa di Laut Gelap serta daerah Republik Krimea menghancurkan 19 UAV Ukraina,” kata Moskow.

3. Zelensky Menyerukan Supaya Rusia Kehabisan Hak Veto di PBB

Presiden Ukraina Zelensky pada hari Rabu menyerukan supaya Rusia kehabisan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB. Dalam pidatonya di New York, Zelensky berkata langkah tersebut ialah langkah berarti buat mengakhiri pertempuran di negaranya.

“Tidak bisa jadi menghentikan perang sebab seluruh upaya diveto oleh agresor,” katanya, seraya meningkatkan kalau reformasi dewan telah lama tertunda.

Baca Juga  7 Pemain Muda Piala Dunia Tahun 2022 Paling Berbakat yang Mencuri Perhatian!

“Aku ketahui kalau PBB sanggup berbuat lebih banyak. Aku percaya kalau Piagam PBB betul-betul bisa berperan demi perdamaian serta keamanan global. Tetapi, supaya perihal ini bisa terwujud, dialog serta proyek reformasi PBB sepanjang bertahun-tahun wajib diterjemahkan ke dalam proses reformasi PBB yang bisa berjalan,” katanya.

4. Erdogan Secara Terang-Terangan Hasrat Putih di Perang Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mau perang yang meletihkan yang dicoba Moskow di Ukraina berakhir” sesegera bisa jadi”. Perihal itu diungkapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sehabis dirinya berjumpa dengan Putin.

Bagi Erdogan, perang yang terjalin antara Rusia serta Ukraina semenjak Februari 2022 masih jauh dari kata berakhir.

“Sangat jelas kalau perang ini akan berlangsung lama,” kata Erdogan kepada PBS News, sebagaimana dilansir dari Newsweek.

Ankara sudah berperan sebagai negosiator antara Moskow serta Kyiv semenjak pecahnya perang di Ukraina. Turki sangat ikut serta dalam konvensi biji-bijian di Laut Gelap yang ditengahi PBB, yang membolehkan Ukraina mengekspor biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan di daerah selatannya serta menghindari ketakutan akan kekurangan pangan global.

Turki juga sudah mengirimkan dorongan militer ke Ukraina, tercantum kendaraan hawa tidak berawak. Tetapi Ankara juga mempertahankan ikatan ekonomi dengan Rusia serta menjauhi sanksi yang sama terhadap Kremlin semacam negara-negara NATO yang lain terpaut perang tersebut.

“Rusia adalah salah satu orang sebelah terdekat aku,” kata Erdogan, setelah itu meningkatkan kalau Moskow” sama bisa diandalkan” semacam negara-negara Barat.” Saat ini, aku mempercayai Rusia sama semacam aku mempercayai negara-negara Barat,” katanya.

“(Putin) sesungguhnya terletak di pihak yang mau mengakhiri perang ini sesegera bisa jadi,” lanjut Erdogan.